Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

Joseph Alois Schumpeter pertama kalii mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku  Theory of Economic Development  yang terbit di Jerman 1911 (edisi Inggris muncul 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam  Business Cycles (1939)  dan  Capitalism Socialism, and Democrazy (1942)  tanpa mengalami perubahan penting. Schumpeter mengasumsikan bahwa adanya nominan persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap . didalam keseimbangan mantap adanya persaingan yang sempurna : tidak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada pengangguran terpaksa. Hal ini disebut “arus sirkuler” . arus sirkuler adalah suatu aliran  yang hidup dari sumber tenaga buruh dan lahan pertanian yang mengalir seccara terus-menerus, dan aliran tersebut mengalir pada setiap periode ekonomi ke dalam waduk yang kita sebut pendapatan, untuk dialihkan ke dalam pemuasan keinginan. Menurut Schumpeter, “pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terp

Teori Pertumbuhan Ekonomi Bertahap

TEORI ROSTOW Menjelaskan bahwa modernisasi merupakan proses bertahap, dimana masyarakat akan berkembang dari masyarakat tradisional dan berakhir pada tahap masyarakat dengan konsumsi tinggi. Pada masa tradisional hanya mengalami sedikit perubahan sosial, atau mengalami kemandegan sama sekali. Kemudian berlahan-lahan Negara mengalami perubahan dengan adanya kaum usahawan, perluasan pasar, pembangunan industri. Perubahan ini adalah prakondisi untuk mencapai tahap selanjutnya yaitu tahap lepas landas.  Kekurangan dari Teori 1. Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh teori ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh pertumbuhan penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas. 2. Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga menc

Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Gambar
Robert Solow Teori Solow – Swan Robert Solow dari MIT dan Trevor Swan dari Australian National University secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang sekarang sering disebut dengan nama   model pertumbuhan Neo-Klasik . Seperti halnya dengan model Harrod-Domar, model Solow-Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan penduduk, akumulasi capital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Walaupun dalam kerangka umum dari model Solow-Swan mirip dengan model model Harrod-Domar, tetapi model Solow-Swan  lebih “luwes” karena : (a)    Menghindari masalahy “ketidakstabilan” yang mkemrupakan cirri warranted rate of growth dalam model Harrod-Domar (b)   Bisa lebih luwes digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah distribusi pendapatan. Keluesan ini terutama disebabkan oleh karena Solow dan swan menggunakan bentuk fungsi produksi yang lebih mudah dimanipulasikan secara aljabar. Dalam model Harrod-Domar, ou

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik a. Adam Smith Adam Smith  adalah ahli ekonomi yang menulis buku “The Wealth of Nation” (kemakmuran suatu negara) yang sangat terkenal. Ia merupakan tokoh yang mengemukakan pentingnya sistem ekonomi liberal (bebas), yakni sistem ekonomi yang bebas dari campur tangan pemerintah yang diperkuat dengan semboyan “Laissez Faire, Laissez Passer”. Adam Smith percaya bahwa dengan menggunakan sistem ekonomi liberal (bebas), pertumbuhan ekonomi dapat dicapai secara maksimum. Pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan melibatkan dua unsur, yaitu: Pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total. Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga kerja, jumlah persediaan barang. Agar terjadi pertumbuhan output, sumber-sumber alam harus dikelola oleh tenaga kerja dengan menggunakan barang modal. Sumber-sumber alam sangat penting untuk menentukan pertumbuhan ekonomi, karena sumbersumber

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi  adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.   Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi  adalah sebagai berikut :  g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi  PDBs = PDB riil tahun sekarang  PDBk = PDB riil tahun kemarin  Contoh soal :  PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun,  sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp.  420  triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan  ekonomi pada tahun 2008 jika  diasumsikan harga  tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?  jawab :  g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%